Sabtu, 14 Maret 2009
traveller by francis bacon
Sebuah Antology Prosa, drama, dan puisi
1. Prosa
a. Dari perjalanan karya Francis Bacon
Perjalanan, untuk sebagian anak muda, adalah bagian dari pendidikan: untuk sebagian yang lebih tua merupakan pengalaman. Dia melakukan perjalanan ke sebuah Negara sebelum dia memasuki beberapa ….kedalam bahasa, pergi ke sekolah, dan tidak melakukan perjalanan. Begitu anak muda melakukan perjalanan dibawah beberapa tutor, atau pelayanan serius, saya menerima, jadi begitu dia menjadi salah satu dari hath bahasa, dan hath been di Negara sebelumnya; dengan jalan tersebut dia mungkin mampu untuk menceritakan pada mereka tentang apa penggunaan kata untuk dapat dilihat oleh Negara kemana mereka pergi, apakah mereka mencari kenalan , apakah pelatihan pada tempat yang ditawarkan. untuk anak muda yang lain akan berjalan dengan penutup mata dan melihat sedikit keasingan. Ini adalah sebuah kekuatan benda, dalam sebuah perjalanan laut, dimana disana tidak ada apa-apa untuk dilihat tetapi langit dan laut, laki-laki akan membuat sebuah penilaian, tetapi dalam perjalanan darat, dimana banyak yang harus diteliti, pada bagian paling terabaikan mereka, seperti jika mencoba untuk mendaftarkan pemasang dari pada penelitian. Oleh karena itu ayo buat sebuah penilaian yang dibeli untuk digunakan. Benda yang dilihat dan di teliti adalah, istana pangeran, khususnya ketika mereka mendengarkan dutabesar, istana pengadilan, sementara mereka duduk dan mendengarkan penyebabnya; dan juga hiburan rohani, pendeta dan biara, dengan monument yang masih ada disitu, dinding dan kubu pertahanan kota dan kota kecil, ada tempat berteduh dan pelabuhan; barang-barang kuno dan reruntuhan bangunan, perpustakaan, kampus, perselisihan dan dosen, dimana ada beberapa; kapal dan navi, rumah dan tamankota dan bersenang-senang, dekat kota besar, gudang senjata; tempat senjata; majalah; penukaran; bursa; gudang; penglaman menunggang kuda, latihan olahraga anggar dari pasukan tentara dan seperti; komedi, misal dimana ada orang yang lebih baik melakukan usaha, pembendaharaan yang sungguh-sungguh dan rampasan, cabinet dan sesuatu yang aneh; dan untuk menutupi apa yang pernah diingat di tempat dimana mereka pergi. Setelah semua yang pribadi atau pelayanan yang sebaiknya untuk membuat penyelidikan yang rajin. Seperti untuk kemenangan, pertunjukan drama, pesta, pernikahan, pemakaman, eksekusi besar dan begitu pertunjukan, laki-laki tidak membutuhkan potongan dalam pikiran mereka, sebelum mereka melalaikannya. Jika kamu pernah menjadi anak muda yang memotong perjalanannya kedalam sebuah ruangan kecil, dan dan dalam waktu yang singkat untuk banyak menumbuhkan, yang harus kamu lakukan ini. Pertama dikatakan, dia harus ,mempunyai beberapa pemasukan kedalam bahasa sebelum dia pergi. Kemudian dia harus mempunyai pelayanan atau tutor yang diketahui Negara, seperti yang telah dikatakan. Ayo tarik dia dengannya yang hanya beberapa kartu atau buku yang menggambarkan Negara dimana dia melakukan perjalanan, yang akan menjadi kunci yang bagus untuk penyelidikan. Ayo buat catatan menjadi sebuah penilaian. Ayo jangan diam terlalu lama dalam salah satu kota atau kota kecil,kurang atau lebih seperti tempat yang pantas, tetapi tidak panjang, tidak setuju ketika dia tinggal dalam salah satu kota atau daerah ayo pilih sebuah penginapan dari satu akhir dan bagian dari kota yang lain; yang merupakan sebuah kekuatan yang besar dari kenalan yang atraktif. Ayo bawa dia jauh atas dirinya sendiri dari perusahaan Negara yang sebangsanya, dan menilai di tempat dimana disana adalh perusahaan bagus dari Negara dimana dia melakukan perjalanan.
to be continue....ntr sambung lagi
Jumat, 27 Februari 2009
kumpulan puisi chairil anwar
Monday, October 27, 2003
Posted 6:34 AM by camar
PRAJURIT JAGA MALAM
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !
(1948)
Siasat,
Th III, No. 96
1949
MALAM
Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
--Thermopylae?-
- jagal tidak dikenal ? -
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang
Zaman Baru,
No. 11-12
20-30 Agustus 1957
KRAWANG-BEKASI
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
(1948)
Brawidjaja,
Jilid 7, No 16,
1957
DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
(Februari 1943)
Budaya,
Th III, No. 8
Agustus 1954
PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
(1948)
Jilid 7, No 297,
1954
Thursday, April 03, 2003
Posted 6:01 AM by camar
AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Posted 6:01 AM by camar
PENERIMAAN
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Maret 1943
Posted 5:59 AM by camar
HAMPA
kepada sri
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Posted 5:59 AM by camar
DOA
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
13 November 1943
Posted 5:58 AM by camar
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...
Posted 5:58 AM by camar
SENJA DI PELABUHAN KECIL
buat: Sri Ajati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam.
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
1946
Posted 5:58 AM by camar
CINTAKU JAUH DI PULAU
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak '
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama '
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.
1946
Posted 5:57 AM by camar
MALAM DI PEGUNUNGAN
Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!
1947
Posted 5:57 AM by camar
YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
1949
Posted 5:53 AM by camar
DERAI DERAI CEMARA
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah